Mana pergi budi bahasa?

Ada masanya jadi letih untuk membaca senarai caci dan maki dalam mukabuku yang entah bila ada titik nohtahnya. Mereka yang mencaci umpama tidak pernah belajar tentang nilai bahasa. Emmm...malah ada pulak yang merasa bangga konon merekalah yang dinamakan pejuang bangsa.

Dalam pentas politik kawan dan musuh mungkin bukan selama lamanya. Hari ini menjadi kawan, esok pula boleh menjadi lawan. Hari ini kita seteru, lusa boleh berdakap mesra.

Apakah kalian semua tidak boleh berdebat secara berilmu? Nasihatilah mereka secara ilmiah bukannya menambahkan rasa amarah. Carilah segala berita dan tapislah maklumatnya bukan hanya berpandukan pada satu sumber. Semoga minda kita semua dicerahkan oleh Allah swt dan kita tahu menilai berita mana yang benar....

Jangan kita terlalu beremosi bila berbicara... Kita akan dinilai dengan bahasa yang kita hamburkan.

No comments:

Sebuah coretan pada diary

Setelah lama tidak menulis, aku kehilangan kata-kata. Sebenarnya ingin ku tulis berbagai cerita namun kekangan waktu selalu sahaja membatask...