Kertas Kajang -vs- Peranti Pintar


Aku menjadi rindu

Pada helaian kertas berkajang

Pada ayat penuh perasaan

Dengan bahasa memujuk jiwa

Menyembuhkan luka

Menceriakan hati nan nestapa

 

Aku menjadi rindu

Pada cerita panjang

Dengan bahasa kiasan

Madah seloka serta gurauan

 

Zaman telah berubah

Kertas kajang menjadi sepi

Dengan ledakan teknologi

Peranti pintar penganti diri

 

Zaman telah berubah

Bahasa ringkas lebih mudah

Kadangkala yang terpapar cumalah emoji

Sebagai tanda luahan rasa hati

 


Entah bagaimanalah agaknya generasi akan datang hendak menghargai cantik dan indahnya bahasa. Buku berbentuk sastera juga mereka tidak suka membaca. Lirik lagu zaman sekarang juga tidak membantu. Tidak seperti dulu.

Mendengar siaran radio klasik di RTM juga anak-anak jadi sebal dan tidak suka. "Mama, please la tukar channel tu" Hahaha.....mereka tidak tahu mama memang sengaja membuka Radio Klasik untuk mendera pendengaran mereka. Sekali sekala sahaja pun kan....

Waktu rehat 1 jam tidak keluar makan. Hanya buka laman sesawang.
 

 

Sebuah coretan pada diary

Setelah lama tidak menulis, aku kehilangan kata-kata. Sebenarnya ingin ku tulis berbagai cerita namun kekangan waktu selalu sahaja membatask...